AssalamualaikumWr. Wb.
Sumber foto : pontianak.tribunnews.com
Salam
ukhuwah untuk seluruh ummat islam dimana pun kalian berada. Malam Nisfu Sya’ban adalah malam pertengahan dari bulan Sya’ban tahun Hijriah, dimana pada malam tersebut buku catatan amal manusia selama setahun akan ditutup dan diganti pada lembaran baru. Nah, dalam artikel ini saya akan, menguak tradisi masyarakat Aceh dalam merayakan malam Nisfu Sya’ban.
Masyarakat
Aceh sendiri menyebut perayaan ini dengan “Khanduri Beureuat”,
dimana kata Khanduri yaitu Kenduri dalam terjemahan bahasa Indonesia, yang
berarti perjamuan makanan untuk merayakan sebuah peristiwa penting, dan kata
Beureuat diambil dari kata bahasa Arab
yaitu Bara’ah
yang berarti keberkatan.
Dapat disimpulkan bagi masyarakat Aceh
Khanduri Beureuat adalah momen yang sangat penting dimana pada saat pergantian buku catatan amalan manusia, amalan pertama yang dicatat adalah amalam-amalan sunnah yang
dilakukannya pada malam itu.
(SumberFoto : riautime.com)
Pada siang nisfu Sya’ban seluruh masyarakat berpuasa sunnah, hingga suasananya layaknya bulan Ramadhan, tidak banyak warung nasi yang dibiarkan terbuka dan pada saat menjelang sore para
ibu-ibu sibuk mempersiapkan khanduri untuk berbuka puasa bersama di meunasah,
setelah khanduri dipersiapkan giliran para bapak-bapak mengantarkannya ke meunasah dan diserahkan kepada teungku imum meunasah, diserai dengan gerombolan anak-anak yang ikut bapaknya untuk ikut serta dalam melakukan acara buka puasa bersama. Seusai acara buka puasa bersamaakan diadakan dzikir bersama hingga menjelang adzan Isya. Disitulah para
ibu-ibu baru dipersilahkan untuk dating agar
melakukan beberapa sunnah pada malam nisfu Sya”ban.
(SumberFoto : Mypurohith.com)
(SumberFoto :ShalatJamaah)
Kemudian selesai melakukan shalat isya berjamaah, akan diadakan solat sunnah tasbih, dimana Salat tasbih merupakan salat sunnah yang di dalamnya
orang akan membaca kalimat tasbih (kalimat
"Subhanallah walhamdulillahi walaailaahaillallahuwallahuakbar")
sebanyak 300 kali (4 raka'at masing-masing
75 kali tasbih). Kemudian akan diiringi dengan sedikit tausyiah setelahnya.
Begitulah tradisi masyarakat Aceh dalam memperingati malam nisfu sya’ban. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada kita agar terus dapat memperingati hari penting dalam Islam.
0 komentar:
Posting Komentar