Rauzatunnur
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Hello sahabat familyart,
Aceh
merupakan sebuah provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di ujung pulau Sumatera.
Aceh dikenal dengan sebutan yang sudah sering kita dengar yaitu “serambi
mekkah”, Aceh mendapat julukan itu karena dikenal dengan Syariat Islamnya yang
masih kental. Kearifan masyarakat Aceh yang tercermin dalam hadih maja “Adat
bak po teumeureuhom hukom bak syiah kuala qanun nibak
putroe phang reusam nibak bentara”.
Yang dikenal dengan kebudayaannya
yang terus diwariskan dengan turun temurun dari generasi ke generasi. Ada
beberapa kebudayaan yang masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Aceh dari
zaman nenek moyangnya. Bagi teman-teman dari luar Aceh yang baru mengenal
dengan kehidupan orang Aceh, banyak kebudayaan, adat istiadat, dan kesenian
orang Aceh terlihat unik. Karena tradisi
dan kesenian orang Aceh masih tetap berpegang teguh pada Syariat Islam. Saya
selaku orang Aceh asli, akan membagikan salah satu tradisi dari kebudayaan
orang Aceh yang masih dilakukan sampai
dengan sekarang. Artikel yang akan saya bagikan kali ini adalah tentang upacara
Peucicap.
1.Upacara
Peucicap
Sumber
foto: koleksi pribadi
Peucicap
merupakan suatu adat dan tradisi tersendiri bagi orang Aceh dalam menyambut
kelahiran anak, bisa dikatakan sebagai suatu bentuk rasa syukur.
Tradisi Peucicap merupakan prosesi menyentuhkan aneka
rasa ke lidah sang bayi pada usia ke tujuh hari setelah kelahiran. Pada acara
Peucicap, kebanyakan juga dikenal dengan pemberian nama kepada sang bayi.
Biasanya acara peucicap digabung dengan acara Aqiqah, yang biasa dilakukan pada
hari ketujuh, dua puluh satu, dan empat puluh empat hari setelah kelahiran sang
bayi.
Memberikan
berbagai rasa ke lidah bayi ini bertujuan agar si bayi nantinya bisa merasakan
pahit manisnya kehidupan. Dan juga do’a-do’a dan harapan agar diberikan umur
panjang, dimudahkan rezekinya, dan tetap berguna untuk bangsa dan taat dalam
beragama
Sumber
foto: koleksi pribadi
Setelah
pengolesan, diambillah hati ayam untuk kemudian di letakkan di atas dada bayi,
lalu dibalik-balikkan sambil membaca basmalāh. Proses membalik-balikkan
hati ayam ini bermakna agar kelak sang anak akan selalu mendapatkan petunjuk
agar tidak salah, baik dalam bertindak maupun ketika mengambil keputusan.
Sumber foto: koleksi pribadi
Bagi orang luar, acara peusijuk yang sering diadakan oleh orang Aceh
dikenal dengan istilah tepung tawar. Tidak hanya pada acara perkawinan, namun
pada upacara peucicap juga dilakukan peusijuk, yaitu memercikkan air yang
menggunakan tepung tawar dengan dedaunan tertentu yang memiliki khasiat.
3. Potong rambut
Setelah melewati proses peucicap dan peusijuk ini, selanjutnya
sang bayi akan dipotong rambutnya. Setelah di potong, rambut bayi tersebut di
masukkan ke dalam kelapa.
Sekian
teman-teman artikelnya, semoga bermanfaat J
Sangat bermanfaat... Ini menambah ilmu pengetahuan saya tentang kebudayaan di Aceh, maklum saya bukan asli Aceh, baru beberapa Minggu tinggal di Aceh🤩
BalasHapusCumungut beb
BalasHapus