Sabtu, 18 April 2020

YUK, MENGENAL TRADISI LELUHUR MASYARAKAT ACEH “PEUCICAP”

Sabtu, 18 April 2020, 11.43 WIB
Rauzatunnur


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hello sahabat familyart,

Aceh merupakan sebuah provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di ujung pulau Sumatera. Aceh dikenal dengan sebutan yang sudah sering kita dengar yaitu “serambi mekkah”, Aceh mendapat julukan itu karena dikenal dengan Syariat Islamnya yang masih kental. Kearifan masyarakat Aceh yang tercermin dalam hadih maja “Adat bak po teumeureuhom hukom bak syiah kuala qanun nibak putroe phang reusam nibak bentara”. 

Yang dikenal dengan kebudayaannya yang terus diwariskan dengan turun temurun dari generasi ke generasi. Ada beberapa kebudayaan yang masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Aceh dari zaman nenek moyangnya. Bagi teman-teman dari luar Aceh yang baru mengenal dengan kehidupan orang Aceh, banyak kebudayaan, adat istiadat, dan kesenian orang Aceh terlihat  unik. Karena tradisi dan kesenian orang Aceh masih tetap berpegang teguh pada Syariat Islam. Saya selaku orang Aceh asli, akan membagikan salah satu tradisi dari kebudayaan orang Aceh yang masih dilakukan  sampai dengan sekarang. Artikel yang akan saya bagikan kali ini adalah tentang upacara Peucicap.

1.Upacara Peucicap
Sumber foto: koleksi pribadi

Peucicap merupakan suatu adat dan tradisi tersendiri bagi orang Aceh dalam menyambut kelahiran anak, bisa dikatakan sebagai suatu bentuk rasa syukur.

Tradisi Peucicap merupakan prosesi menyentuhkan aneka rasa ke lidah sang bayi pada usia ke tujuh hari setelah kelahiran. Pada acara Peucicap, kebanyakan juga dikenal dengan pemberian nama kepada sang bayi. Biasanya acara peucicap digabung dengan acara Aqiqah, yang biasa dilakukan pada hari ketujuh, dua puluh satu, dan empat puluh empat hari setelah kelahiran sang bayi.

Memberikan berbagai rasa ke lidah bayi ini bertujuan agar si bayi nantinya bisa merasakan pahit manisnya kehidupan. Dan juga do’a-do’a dan harapan agar diberikan umur panjang, dimudahkan rezekinya, dan tetap berguna untuk bangsa dan taat dalam beragama

Sumber foto: koleksi pribadi

Setelah pengolesan, diambillah hati ayam untuk kemudian di letakkan di atas dada bayi, lalu dibalik-balikkan sambil membaca basmalāh. Proses membalik-balikkan hati ayam ini bermakna agar kelak sang anak akan selalu mendapatkan petunjuk agar tidak salah, baik dalam bertindak maupun ketika mengambil keputusan. 

2.Peusijuk
Sumber foto: koleksi pribadi
            
Bagi orang luar, acara peusijuk yang sering diadakan oleh orang Aceh dikenal dengan istilah tepung tawar. Tidak hanya pada acara perkawinan, namun pada upacara peucicap juga dilakukan peusijuk, yaitu memercikkan air yang menggunakan tepung tawar dengan dedaunan tertentu yang memiliki khasiat.

3. Potong rambut
Setelah melewati proses peucicap dan peusijuk ini, selanjutnya sang bayi akan dipotong rambutnya. Setelah di potong, rambut bayi tersebut di masukkan ke dalam kelapa.

Sekian teman-teman artikelnya, semoga bermanfaat J

2 komentar:

  1. Sangat bermanfaat... Ini menambah ilmu pengetahuan saya tentang kebudayaan di Aceh, maklum saya bukan asli Aceh, baru beberapa Minggu tinggal di Aceh🤩

    BalasHapus