Sri Fauziah Barus
Sumber Foto: travelingyuk.com
Sumber foto: mhd.haris.wordpress.com
Namanya adalah Kawah Putih Tinggi Raja yang
jadi salah satu andalan objek wisata Sumatera Utara.
Ini merupakan obyek wisata cagar alam seluas 176
hektar yang digunakan sebagai destinasi wisata petualangan yang mengasyikkan. Bagi
traveler yang pernah kesana,
menganggap bahwa keindahannya layak disejajarkan dengan Kawah Putih Ciwedey di Bandung
bahkan ada yang mengatakan mirip dengan Hot Spring Pamukkale di Turki.
Kawah Putih
Tinggi Raja ini berada di desa Dolok Tinggi
Raja, kecamatan Silau Kahean yang merupakan bagian pelosok dari Kabupaten Simalungun,
Sumatera Utara. Lokasinya berada di
dalam hutan lindung dengan bukit kapur berwarna putih dan danau air
panas berwarna biru kehijauan .Air panas yang
mengisi danau tersebut berasal dari bukit-bukit kecil di kawasan tersebut. Kemudian
air tersebut akan terus mengalir menuju sungai Bah Balakbak yang berbatu dengan airnya
yang jernih. Pada pertemuan air panas dari danau dan air
dingin sungai inilah pengunjung bisa mandi maupun berenang.
Kawah Putih
Tinggi Raja merupakan destinasi anti main stream yang belum banyak diketahui
traveler. akses menuju ke lokasi juga
masih di dominasi dengan kondisi jalan rusak sehingga dibutuhkan usaha ekstra untuk mencapainya.
namun pemandangan indah danau akan menjadi penawar lelah yang mujarab. Traveler butuh waktu sekitar 3-5 jam untuk sampai di
lokasidengan melewati jalanan berbatu. Belum lagi jika musim hujan tiba, perjalanan akan berkali-kali
lipat lebih sulit. Rute yang bisa dilewati, dari medan anda bisa lewat Dolok Merangir-Tebing
Tinggi-Dolok Masihatul.
Sebenarnya,kata Hotmauli,orang dilarang sembarangan memasuki
Tinggi Raja karena statusnya sebagai cagar alam. Larangan ini mengakup ada ketentuan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,
serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Meski begitu, tetap saja banyak pengunjung
yang datang.
sumber foto:Infojakarta.net
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya mengubah
status sebagian kawasan cagar alam itu menjadi taman wisata alam atau TWA pada September
2018. Kawasan yang berubah status menjadi taman wisata alam seluas 60,94 hektare atau
36,5 persen dari total luas Cagar Alam Dolok Tinggi Raja.
Dengan begitu, kawasan taman wisata alam Dolok Tinggi Raja
mencakup Kawah Putih, Sungai Bah Balaklak dan air terjunnya, serta Danau Lapparan.
Danau Lapparan terletak 2 kilometer sebelah barat Kawah Putih di
tengah hutan dan belukar. Air danau bersuhu hangat karena mendapat kiriman air
panas Kawah Putih lewat bawah tanah. Meski airnya hangat, biota air seperti ikan dan
alga hidup di dalamnya.
Sebagai cagar alam maupuntamanwisataalam,
panorama Dolok Tinggi Raja mencakup unsur geologis, estetika, dan botani.
Selain ketiga unsur ini, Dolok Tinggi Raja juga dikenal lewat cerita legenda yang
turun-temurun. Seluruh unsur ini sejatinya tetap bisa dinikmati pengunjung walau sedang berada
di area taman wisata alam.
Flora yang tumbuh di Tinggi Raja merupakanpaduanhutan
primer dari tegakan tinggi sampai tumbuhan bawah /rendah. Flora
tegakan tingginya antara lain kayu kempas (Kompassiasp), kenari (Canariumsp),
hoting (Quercussp), meranti (Shoreasp), ketapang (Termenaliakatapa),
dan manggis-manggisan (Garcinia sp).Pada daerah dekat sumber air
panas dan bekas endapan kapur, tumbuhan yang mampu hidup ialah kelompok ficus,
jambu-jambuan, pandan, araucaria (salah satu tanaman konifer alias daun jarum yang
sering salah kaprah disebut pinus). Ada pula pohon bambu, pakis dan paku,
jenis anggrek, serta tumbuhan merambat lain seperti kantung semar (Nephentessp),
liana, dan hoya sp. Kantong semar banyak tumbuh di tepian Danau Lapparan.
Sumberfoto: phinemo.com
Sedangkan tumbuhan yang hidup di
atas humus yang tipis
pada lapisan atas saja sehingga perakaran tidak sampai kedalam tanah sebab bawahnya merupakan tanah kapur.
Selain beragam flora, cagar alam Dolok Tinggi Raja juga menjadi habitat siamang
(Symphalangussyndactylus), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kambing hutan
Sumatera (Capricornissumatrensis), kancil (Traguluskanchi), kijang,
dan macan dahan (Neofelisnebulosadiardi).
Berdasarkan hasil penelitian tim Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia atau LIPI padaakhir September 2003, diketahui di dalam Cagar AlamDolok
Tinggi Raja terdapat sekitar 70 jenis anggrek, ratusan jenis tumbuhan di bawah,
puluhan jenis liana, dan puluhan jenis pohon besar. Bunga bangkai atau Amorphophallus
pun pernah ditemukan mekar di sana.
Ya begitulah beberapa ulasan singkat tentang Kawah Putih
Tinggi Raja yang ada di Sumatera Utara.
Kamu mungkin sudah bisa menemukan daya tariknya hanya dengan membaca,
namun buktikan sendiri dengan datang kesana. Jadi selamat berlibur dan menikmati wisata
Sumatera Utara guys
Sumber berita: travel.tempo.co/read/1221267/beragam-pesona-taman-wisata,travelingyuk.com/kawah-putih-tinggi-raja/6421,
0 komentar:
Posting Komentar