https://habadaily.com/haba-gaya/10909/makam-kerajaan-islam-pertama-di-peureulak-yang-terabaikan.html
Monument itu disepakati pembangunannya pada seminar Sejarah Masuk dan
Berkembangnya Islam di Nusantara tahun 1980 di Rantau Kuala Simpang yang
dihadiri tokoh-tokoh sejarah dunia dan Asia Tenggara. Terletak di kecamatan peureulak kabupaten aceh timur tepatnya di desa payameuligoe dusun bandar khalifah makam yang sudah berusia 200 tahun ini menjadi saksi dari pada masuknya pengaruh islam pertama di asia tenggara yang berlokasi di kabupaten naggroe aceh Darussalam. Makam yang berada dalam pagar berukuran 4x6 meter itu terdapat tulisan pada kepala makam yang berbunyi ‘Makam Sultan Alaiddin
Maulana Said Abdul Aziz Syah dan Istri Putri Meurah Mahdum Khudawi Pendiri Kerajaan Islam 1 Asia Tenggara Bandar
Khalifah Peureulak Berkuasa Selasa 1 Mhr 225 H-249 H =840 M-864 M Wafat 249H =864 M’.
Makam tersebut bertopangkan empat buah penyangga dari beton dan beratapkan bagai rumah, berwarna kuning serta terdapat sedikit hijau pada ukirannya dan coklat pada atapnya.
Tak ada keributan di sana, hanya suara anak kecil yang tengah bermain di atas balai pengajian dan sisanya ikut melihat makam raja mereka terdahulu. Makam tersebut bertaburkan batu-batuan di atasnya dan sebuah batu besar sebagai penanda lokasi kepala. Di ujung sudut kanan Monisa, tampak dari kejauhan hamparan tanah seluas kurang lebih 50 meter. Siapa yang mengira bahwa di sana terdapat makam seorang Kadi (Hakim) dan seorang panglima yang dimakamkan dalam satu lubang hingga memiliki panjang kurang lebih 6-7 meter.
0 komentar:
Posting Komentar