Karlina Rizki
15.41 WIB
Salah
satu wujud rasa syukur Pemerintah Aceh dalam menyikapi penetapan Saman sebagai
warisan budaya tak benda milik dunia oleh UNIESCO dituangkan dalam kegiatan festival
Saman di Gayo Lues tahun 2019.
Tari Saman,bukanlah sekedar kesenian belaka, namun ia
menyiratkan tentang kebudayaan yang filosofis.
sementara diLuar Gayo Lues, saman cenderung dikenal sebagai jenis kesenian
tari, untuk itu,maka Pemerintah
Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menghadirkan group-group diluar
GayoLuessebagai peserta lomba yang nantinya mereka akan merasakan dan menyaksikan
bagaimana interaksi Saman secara sosio-kultural dengan masyarakat Gayo Lues, sehingga
mampu menjadi bagian dalam struktur sosial masyarakatnya.
Dengan tema“pancarkan Cahaya Aceh Melalui Seni Budaya
”Festival Saman yang didukung Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan serta DinasPariwisata Kabupaten Gayo Lues berlangsung di Lapangan Seribu
Bukit kecamatan Bebesen,kota Blang kejeren pada tanggal 18 hingga 21 Agustus 2019
dan dijadwalkan akan dibuka olehPlt Gubernur Aceh, Ir NovaI riansyah MT pada tanggal
19Agustus 2019.
Selain Perlombaan Saman Acara Festival Saman yang juga merupakan bagian dari
rangkaian acara indosiana, juga di isi dengan kegiatan yang bersifat edukasi
dalam implementasinya untuk lebih mengenal budaya Gayo Lues salah satunya adalah
gelaran seminar Saman yang diprakarsai BPNB wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
0 komentar:
Posting Komentar