Kamis, 14 Mei 2020

Yuk Mengenal Tradisi Kisik-Kisik dalam Masyarakat Muslim di Tanjung Balai Asahan

Atika Mulia
14/05/2020


Kota Tanjungbalai - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tanjung balai merupakan kota kelahiran saya yang dulunya di juluki sebagai kota penghasil kerang . dari situlah kota Tanjungbalai disebut sebagai kota Kerang, berikut ulasannya.

Masyarakat Tanjungbalai Asahan sebagai pelaku ritual kisik-kisik mempercayai bahwa penyakit yang diderita oleh manusia selalu dipahami dalam dua sisi yang saling mempengaruhi, yakni penyakit pada jasad dapat mempengaruhi jiwa (batin/ruh) dan penyakit pada jiwa (batin) dapat pula mempengaruhi kesehatan jasad (badan). Solusi magis yang digunakan masyarakat ini adalah kisik-kisik, yaitu suatu upacara untuk memanggil sumangat (ruh) yang telah hilang atau pergi dari jasad seseorang yang menderita sakit agar ia kembali sehat. 

Dalam menjelaskan sistem kepercayaan kisik-kisik digunakan teori fungsionalis Bronislaw Malinowski, yaitu masyarakat dilihat sebagai suatu totalitas fungsional, seluruh adat kebiasaan dan praktik harus dipahami dalam totalitas konteksnya dan dijelaskan dengan melihat fungsinya bagi anggota masyarakat yang diteliti. Dari kajian ini, ditemukan bahwa ritual kisik-kisik berawal dari kepercayaan animisme yang menjadi anutan nenek moyang orang-orang Tanjungbalai Asahan. Namun, ia tetap dipraktikkan, kendati mereka telah memeluk Islam.     

Mengenal Kisik-Kisik

Masyarakat Asahan percaya jika seseorang baru sembuh dari sakit keras atau baru mengalami kecelakaan yang cukup parah, maka itu akan berpengaruh pada keadaan jiwa dan ruhnya. Dipercaya pula bahwa sebagian ruh orang yang mengalami sakit atau kecelakaan tersebut akan hilang atau pergi sementara dari jasadnya. Untuk itulah masyarakat Asahan akan melakukan Tradisi Kisik-kisik ini kepada orang yang baru sehat tersebut.

Tradisi ini disebut pula sebagai Tradisi Songgot-Songgot dalam Bahasa Batak. Dan memang ada kemiripan antara kedua tradisi tersebut.

Secara etimologi, Dek ipin salah seorang tokoh pemuda Tanjungbalai Asahan mengatakan bahwa kisik-kisik tidak memilikinarti etimologi kecuali di pahami untuk makna  ritual mistis mengembalikan semangat (spirit) ke dalam jasad orang yang sakit atau orang yang tidak memiliki gairah hidup.

Tata cara pelaksanaan kisik-kisik

Kisik-kisik dapat dilakukan dengan bersamaan ritual jungkit-jungkit, ritual menyonggot, dan dapat pula dilakukan secara mandiri. Hal ini tergantung kepada kedua besar kecilnya penyakit dan lamanya orang yang sakit serta penilaian seorang tabib atau dukun yang di percaya

Mempersiapkan ramuan

Untuk menjelaskan hal ini, langsung diamati proses pra ritual kisik-kisik dilakukan sebelum tabib atau dukun datang ke rumah orang yang akan melakukan ritual kisik-kisik, maka tuan rumah sudah menyiapkan alat alat atau ramuan yang akan di pergunakan oleh sang tabib atau dukun diantaranya seperti dupa (wadah) yang terbuat dari batu atau lainnya untuk tempat pembakaran kemenyan, di dalam dupa itu di masukkan bara api, kayu arang dan kemenyan. Kemenyan yaitu sebangsa getah kayu yang sudah membeku, ketika membakar akan memberikan aroma wangi yang khas.

0 komentar:

Posting Komentar