Nurfadillah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hai teman
teman friends of islamiyyah dimanapun kalian berada semoga kita selalu dalam
lindungan ALLAH SWT ya. Dan semoga kita diberikan umur yang panjang serta
keber- kahan dengan hidup kita sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa
dengan lancar.Nah teman teman friends of islamiyyah ngomong ngomong tentang bulan suci
ramadhan hari ini saya mau sharing plus
kasih tau nih sama teman teman ada keunikan tersendiri loh kalau di aceh itu di
dalam bulan ramadhan. Yuk simak 4 hal yang tidak akan anda temukan di tempat
lain kecuali di aceh.
Aceh atau yang terkenal dengan
sebutan Serambi Mekkah adalah provinsi di Indonesia yang mayoritas
masyarakatnya beragama Islam. Syariat Islam dijalankan dengan kaffah di daerah
ini, bersanding dengan berbagai kebudayaan lokal yang sudah turun temurun sejak
abad ke-16. Selama bulan Ramadhan, tentu saja nuansa syariat Islam di Aceh
makin kental, ditambah lagi dengan keunikan masyarakatnya menyambut bulan suci.
Ingin tau bagaimana Ramadhan di Aceh? Berikut 4 hal unik yang hanya kamu
temukan kalau menjalani puasa di Aceh.
·
Tradisi Meugang Menyambut Bulan
Ramadhan dan Hari Raya
Tradisi Meugang
adalah tradisi warisan nenek moyang masyarakat Aceh yang sudah ada sejak
berabad-abad lalu untuk menyambut bulan Ramadhan. Tradisi Meugang awalnya ada
pada zaman Kerajaan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
M. Pada waktu itu, Sultan menyembelih daging hewan dalam jumlah besar lalu
membagikan secara gratis ke seluruh rakyatnya. Pada masa sekarang, tradisi ini
berupa kegiatan menyembelih hewan sapi secara massal lalu dijual secara
serentak di sepanjang jalan pada H-2 sampai H-1 Ramadhan. Gantungan daging yang
sudah disembelih, berjejer pada kayu di lapak-lapak penjual daging yang hanya
ada pada hari tersebut. Kemudian setiap keluarga dari pagi hari langsung menyerbu
para penjual daging sapi tersebut dan daging itu akan dimasak sesuai dengan
resep masakan Aceh yang diinginkan masing-masing kelurga. Biasanya akan dimasak
menjadi rendang, Sie reboh, daging masak putih, sop daging dan lain sebagainya.
Kegiatan ini tidak hanya berlangsung menjelang Ramadhan, tapi juga terjadi di
H-2 sampai H-1 Hari Raya.
Kuliner Khas Aceh yang
Hanya ada Di bulan Ramadhan
Kamu tentu pernah
mendengar MieAceh,bukan? Ya, Mie Aceh adalah salah satu dari sekian banyak
kuliner khas Aceh. Pada bulan Ramadhan, biasanya para penjual
berbondong-bondong menjajakan makanan dan minuman untuk berbuka khas Aceh yang
hanya dijual pada bulan suci saja. Yaitu berupa kue bohrom-rom, leumang dengan
selai, kanji rumbi, mie caluk, minuman timun suri dicampur dengan sirup cap
patung dan masih banyak lagi. Biasanya, akan muncul penjual-penjual musiman
(penjual yang hanya berjualan di bulan Ramadhan) yang akan menjajakan makanan
dan minuman tersebut.Semua makanan dan minuman tersebut tentunya dibuat dari
bahan yang masih alami dan minim pengawet.
Semua Kafe dan Tempat
Makan Hanya Buka Pada Malam Hari
Kamu tidak perlu
heran jika melihat semua tempat makan termasuk warung kopi yang menjadi ikon
Aceh, tutup dari pagi sampai sore hari.Pemandangan ini sangat kontras dengan
yang terjadi di tempat lain yang mana semua tempat makan buka seperti biasa dan
orang-orang dengan bebasnya makan seperti hari-hari biasa. Di Aceh, semua
tempat makan diwajibkan tutup di bulan Ramadhan dan hanya boleh buka pada malam
hari selesai ibadah shalat tarawih. Setiap harinya Satpol PP dan Wilayatul
Hisbah (polisi syariat yang hanya ada di Aceh) akan melakukan razia. Jika ada
yang tempat makan melanggar, tentu saja akan dikenakan sanksi. Tempat-tempat makan
dan warung kopi akan terlihat ramai kembali setelah selesai shalat tarawih.
Biasanya masyarakat (khususnya laki-laki) akan berbondong-bondong mengunjungi
warung kopi dengan masih mengenakan pakaian shalat. Dan juga orang-orang tidak
bisa dengan leluasa makan didepan umum saat bulan puasa. Jika hal tersebut
terjadi, maka orang yang melakukannya akan dikucilkan dalam masyarakat.
Kenduri Khatam
Al-Quran dan Malam Nuzulul Quran
Kenduri Khatam
Al-Quran adalah syukuran yang dilakukan untuk memperingati khatamnya Al-Quran
dari kegiatan Tadarus yang dilaksanakan setelah shalat tarawih pada malam hari.
Seluruh warga biasanya diharuskan membawa makanan dan minuman untuk berbuka
lalu diantarkan ke mushala-mushala di desanya. Kenduri ini biasanya
dilaksanakan pada sepuluh yang kedua dibulan Ramadhan.
Sedangkan kenduri
malam nuzulul Quran adalah syukuran untuk memperingati turunnya Al-Quran yaitu
pada 17 Ramadhan. Perayaannya juga sama yaitu dengan mengantarkan hidangan
berbuka ke mushala.
Nah,bagaimana? Seru bukan menjalani ibadah puasa di Tanah Rencong?
Ayo berkunjung ke Aceh! Keunikan-keunikan tersebut tidak akan kamu dapatkan di tempat lain. Ini #MyFastingStory dariku,
gimana cerita di daerahmu?
0 komentar:
Posting Komentar