Sabtu, 25 April 2020

Jangan Kaget Ketemu 4 Hal Ini Kalo Menjalani Ibadah Puasa di Aceh!

Sabtu, 25/04/2020, 14.50 WIB
Nurfadillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hai teman teman friends of islamiyyah dimanapun kalian berada semoga kita selalu dalam lindungan ALLAH SWT ya. Dan semoga kita diberikan umur yang panjang serta keber- kahan dengan hidup kita sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar.Nah teman teman friends of islamiyyah ngomong ngomong tentang bulan suci ramadhan hari ini saya mau  sharing plus kasih tau nih sama teman teman ada keunikan tersendiri loh kalau di aceh itu di dalam bulan ramadhan. Yuk simak 4 hal yang tidak akan anda temukan di tempat lain kecuali di aceh.
Aceh atau yang terkenal dengan sebutan Serambi Mekkah adalah provinsi di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Syariat Islam dijalankan dengan kaffah di daerah ini, bersanding dengan berbagai kebudayaan lokal yang sudah turun temurun sejak abad ke-16. Selama bulan Ramadhan, tentu saja nuansa syariat Islam di Aceh makin kental, ditambah lagi dengan keunikan masyarakatnya menyambut bulan suci. Ingin tau bagaimana Ramadhan di Aceh? Berikut 4 hal unik yang hanya kamu temukan kalau menjalani puasa di Aceh.
·         Tradisi Meugang Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya
 Tradisi Meugang adalah tradisi warisan nenek moyang masyarakat Aceh yang sudah ada sejak berabad-abad lalu untuk menyambut bulan Ramadhan. Tradisi Meugang awalnya ada pada zaman Kerajaan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) M. Pada waktu itu, Sultan menyembelih daging hewan dalam jumlah besar lalu membagikan secara gratis ke seluruh rakyatnya. Pada masa sekarang, tradisi ini berupa kegiatan menyembelih hewan sapi secara massal lalu dijual secara serentak di sepanjang jalan pada H-2 sampai H-1 Ramadhan. Gantungan daging yang sudah disembelih, berjejer pada kayu di lapak-lapak penjual daging yang hanya ada pada hari tersebut. Kemudian setiap keluarga dari pagi hari langsung menyerbu para penjual daging sapi tersebut dan daging itu akan dimasak sesuai dengan resep masakan Aceh yang diinginkan masing-masing kelurga. Biasanya akan dimasak menjadi rendang, Sie reboh, daging masak putih, sop daging dan lain sebagainya. Kegiatan ini tidak hanya berlangsung menjelang Ramadhan, tapi juga terjadi di H-2 sampai H-1 Hari Raya.
 Kuliner Khas Aceh yang Hanya ada Di bulan Ramadhan
52-Cafe-Spesialis-Susu-dan-Yoghurt-dengan-Varian-Rasa-yang-Unik-artikel603
 Kamu tentu pernah mendengar MieAceh,bukan? Ya, Mie Aceh adalah salah satu dari sekian banyak kuliner khas Aceh. Pada bulan Ramadhan, biasanya para penjual berbondong-bondong menjajakan makanan dan minuman untuk berbuka khas Aceh yang hanya dijual pada bulan suci saja. Yaitu berupa kue bohrom-rom, leumang dengan selai, kanji rumbi, mie caluk, minuman timun suri dicampur dengan sirup cap patung dan masih banyak lagi. Biasanya, akan muncul penjual-penjual musiman (penjual yang hanya berjualan di bulan Ramadhan) yang akan menjajakan makanan dan minuman tersebut.Semua makanan dan minuman tersebut tentunya dibuat dari bahan yang masih alami dan minim pengawet.
 Semua Kafe dan Tempat Makan Hanya Buka Pada Malam Hari
 52-Cafe-Spesialis-Susu-dan-Yoghurt-dengan-Varian-Rasa-yang-Unik-artikel603
Kamu tidak perlu heran jika melihat semua tempat makan termasuk warung kopi yang menjadi ikon Aceh, tutup dari pagi sampai sore hari.Pemandangan ini sangat kontras dengan yang terjadi di tempat lain yang mana semua tempat makan buka seperti biasa dan orang-orang dengan bebasnya makan seperti hari-hari biasa. Di Aceh, semua tempat makan diwajibkan tutup di bulan Ramadhan dan hanya boleh buka pada malam hari selesai ibadah shalat tarawih. Setiap harinya Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (polisi syariat yang hanya ada di Aceh) akan melakukan razia. Jika ada yang tempat makan melanggar, tentu saja akan dikenakan sanksi. Tempat-tempat makan dan warung kopi akan terlihat ramai kembali setelah selesai shalat tarawih. Biasanya masyarakat (khususnya laki-laki) akan berbondong-bondong mengunjungi warung kopi dengan masih mengenakan pakaian shalat. Dan juga orang-orang tidak bisa dengan leluasa makan didepan umum saat bulan puasa. Jika hal tersebut terjadi, maka orang yang melakukannya akan dikucilkan dalam masyarakat.
 Kenduri Khatam Al-Quran dan Malam Nuzulul Quran
tidaktahumalu
Kenduri Khatam Al-Quran adalah syukuran yang dilakukan untuk memperingati khatamnya Al-Quran dari kegiatan Tadarus yang dilaksanakan setelah shalat tarawih pada malam hari. Seluruh warga biasanya diharuskan membawa makanan dan minuman untuk berbuka lalu diantarkan ke mushala-mushala di desanya. Kenduri ini biasanya dilaksanakan pada sepuluh yang kedua dibulan Ramadhan.
Sedangkan kenduri malam nuzulul Quran adalah syukuran untuk memperingati turunnya Al-Quran yaitu pada 17 Ramadhan. Perayaannya juga sama yaitu dengan mengantarkan hidangan berbuka ke mushala.
Nah,bagaimana? Seru bukan menjalani ibadah puasa di Tanah Rencong?  Ayo berkunjung ke Aceh! Keunikan-keunikan tersebut tidak akan kamu dapatkan di tempat lain.  Ini #MyFastingStory dariku, gimana cerita di daerahmu?

0 komentar:

Posting Komentar