sumber foto: dokumen pribadi
Penulis
Nadia Anggraini
Assalamualaikum sahabat sekalian,minal
aidzin Walfaizin ya teman-teman. Nah jangan cuma merayakan,kalian juga harus
tau asal muasal idul Fitr.yuk simak.
Ada sebuah riwayat yang menceritakan tentang
asal mula terjadinya Hari Raya Idul Fitri disyari'atkan pada tahun pertama
bulan hijriyah, namun baru dilaksanakan pada tahun kedua Hijriyah.
Sebelum ajaran Islam diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw di Makkah, masyarakat Jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya,
yakni Nairuz dan Mahrajan.Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu
dengan menggelar pesta-pora.Selain menari-nari, baik tarian perang maupun
ketangkasan, mereka juga merayakan hari raya dengan bernyanyi dan menyantap
hidangan lezat serta minuman memabukkan.
’Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari
raya yang berasal dari zaman Persia Kuno,’’ tulis Ensiklopedi Islam.Setelah
turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2 Hijriyah, sesuai
dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, Rasulullah SAW
bersabda:
"Sesungguhnya Allah mengganti kedua
hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul
Adha." (HR Daud dan Nasai) Setiap kaum memang memiliki hari raya
masing-masing. Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul mengutip sebuah
hadits dari Abdullah bin Amar:
"Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda: ’’Puasanya Nuh adalah satu tahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan
Idul Adha’.’’ (HR Ibnu Majah).Jika merujuk pada hadis di atas, maka umat Nabi
Nuh AS pun memiliki hari raya.
Sayangnya, kata Ibnu Katsir, hadits yang
diriwayatkan Ibnu Majah itu sanadnya dhaif (lemah). Rasulullah Saw membenarkan
bahwa setiap kaum memiliki hari raya.
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam
Bukhari, Abu Bakar pernah memarahi dua wanita Anshar memukul rebana sambil
bernyanyi-nyanyi.
"’Pantaskah ada seruling setan di
rumah, ya Rasulullah Saw?’’ tanya Abu Bakar.
"Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar.
Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita,’’
sabda Rasul Saw.
Menurut Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul
Fitri atau Lebaran untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam selepas Perang
Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah.
Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih
kemenangan. Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara
dari kaum kafir Quraisy.Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan para sahabat
merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan pasukan kaum kafir
Quraisy dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.
Dari sinilah lahirnya ungkapan "Minal
'Aidin wal Faizin" yang lengkapnya ungkapan doa kaum Muslim saat itu:
Allahummaj 'alna minal 'aidin walfaizin -- Ya Allah, jadikanlah kami termasuk
orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.
Menurut sebuah riwayat, Nabi SAW dan para
sahabat menunaikan Shalat Id pertama kali dalam kondisi luka-luka yang masih
belum pulih akibat Perang Badar.
Rasulullah Saw pun dalam sebuah riwayat
disebutkan, merayakan Hari Raya Idul Fitri pertama dalam kondisi letih.
Sampai-sampai Nabi SAW bersandar kepada Bilal ra dan menyampaikan khotbah 'Id.
Dalam suasana Id, para sahabat saling
bertemu dengan mengucapkan doa "Taqobbalallahu minna waminkum" yang
artinya "Semoga Allah menerima ibadah kita semua".
Nah itu dia guys asal muasal hari yang
sedang kita jalani saat ini. Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar