Sabtu, 02 Mei 2020

Pusaka Indatu Aceh

Rauzatunnur
13.37 WIB


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hello sahabat familyart,
            
Kali ini yuk, kita kenali salah satu pusaka peninggalan Indatu Aceh, salah satu alat tradisional yang sudah jarang ditemukan. Kali ini  mari kita kupas alat tradisional Aceh, Jingki/Jeungki. Sebagian orang Aceh juga tidak mengenal jingki ini. Jingki merupakan salah satu alat tradisional yang digunakan untuk menumbuk beras menjadi tepung. Dikarenakan banyaknya alat teknologi yang semakin berkembang pesat, alat ini pun mulai ditinggalkan.
            
Jingki adalah salah satu alat tradisional Aceh yang terbuat dari kayu pilihan. Jingki ini menjadi bagian dari kehidupan orang Aceh sebelum adanya teknologi canggih penggilingan tepung. Namun, masih ada yang menggunakan Jingki untuk mengolah tepung. Karena hasil tepung dari teknologi penggilingan tepung dengan menumbuk menggunakan jingki sensasinya berbeda. Teksturnya lebih lembut jika menumbuknya menggunakan jingki. Sebelum Ramadhan, jingki ini ramai digunakan oleh orang Aceh untuk mengolah tepung, untuk membuat kue hari raya.

Sumber foto: Musdiana
            
Nah, pada ujung jingki bagian bawah ini terdapat yang namanya lesung, sebagai wadah penampungan beras, tempat ditumbuknya beras agar menjadi tepung. Beras yang di dalam lesung ini akan ditumbuk menggunakan Alee, yang berbentuk bulat panjang. Jingki terbuat dari kayu berat dan besar sehingga menjadi alat penumbuk yang kuat.


Cara kerjan jingki adalah, satu orang berdiri pada titik tumpu jingki untuk menggerakkan bagian ujungnya, sehingga ujung yang terdapat Alee terangkat dan memberi pukulan yang kuat pada beras yang di dalam lesung. Hal ini dilakukan seterusnya sampai beras yang di dalam lesung menjadi halus. Pada tengahnya dipasang dua kayu yang tegak lurus yang dihubungkan oleh kayu penggerak di tengah kayu jingki bagian dalam yang dipasang horizontal, fungsinya adalah untuk membuat jingki naik turun.
            
Dengan keberadaan jingki, orang Aceh tau makna arti kerja sama antartim. Karena jingki tidak bisa dioperasikan jika hanya satu orang, paling sedikitnya membutuhkan dua orang. Dulunya, jingki dapat ditemukan hampir di setiap rumah orang. Namun, karena seiring berjalannya zaman jingki sudah jarang digunakan karena prosesnya lama, bisa memakan waktu 2-3 jam.
Sekian teman-teman artikelnya, semoga bermanfaat :)

1 komentar:

  1. Wah, aceh memang luar biasa, semoga anak2 jaman sekarang masih melestarikan alat2 dan budaya2 zaman dlu

    BalasHapus