13.37 WIB
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Hello
sahabat familyart,
Kali ini yuk, kita kenali salah satu
pusaka peninggalan Indatu Aceh, salah satu alat tradisional yang sudah jarang
ditemukan. Kali ini mari kita kupas alat
tradisional Aceh, Jingki/Jeungki. Sebagian
orang Aceh juga tidak mengenal jingki ini. Jingki merupakan salah satu alat
tradisional yang digunakan untuk menumbuk beras menjadi tepung. Dikarenakan
banyaknya alat teknologi yang semakin berkembang pesat, alat ini pun mulai
ditinggalkan.
Jingki adalah salah satu alat
tradisional Aceh yang terbuat dari kayu pilihan. Jingki ini menjadi bagian dari
kehidupan orang Aceh sebelum adanya teknologi canggih penggilingan tepung.
Namun, masih ada yang menggunakan Jingki untuk mengolah tepung. Karena hasil tepung
dari teknologi penggilingan tepung dengan menumbuk menggunakan jingki
sensasinya berbeda. Teksturnya lebih lembut jika menumbuknya menggunakan
jingki. Sebelum Ramadhan, jingki ini ramai digunakan oleh orang Aceh untuk
mengolah tepung, untuk membuat kue hari raya.
Sumber
foto: Musdiana
Nah, pada ujung jingki bagian bawah
ini terdapat yang namanya lesung, sebagai wadah penampungan beras, tempat
ditumbuknya beras agar menjadi tepung. Beras yang di dalam lesung ini akan
ditumbuk menggunakan Alee, yang berbentuk bulat panjang. Jingki terbuat dari
kayu berat dan besar sehingga menjadi alat penumbuk yang kuat.
Cara
kerjan jingki adalah, satu orang berdiri pada titik tumpu jingki untuk
menggerakkan bagian ujungnya, sehingga ujung yang terdapat Alee terangkat dan
memberi pukulan yang kuat pada beras yang di dalam lesung. Hal ini dilakukan
seterusnya sampai beras yang di dalam lesung menjadi halus. Pada tengahnya
dipasang dua kayu yang tegak lurus yang dihubungkan oleh kayu penggerak di
tengah kayu jingki bagian dalam yang dipasang horizontal, fungsinya adalah
untuk membuat jingki naik turun.
Dengan keberadaan jingki, orang Aceh
tau makna arti kerja sama antartim. Karena jingki tidak bisa dioperasikan jika
hanya satu orang, paling sedikitnya membutuhkan dua orang. Dulunya, jingki
dapat ditemukan hampir di setiap rumah orang. Namun, karena seiring berjalannya
zaman jingki sudah jarang digunakan karena prosesnya lama, bisa memakan waktu
2-3 jam.
Sekian
teman-teman artikelnya, semoga bermanfaat :)
Wah, aceh memang luar biasa, semoga anak2 jaman sekarang masih melestarikan alat2 dan budaya2 zaman dlu
BalasHapus