20.55 WIB
Nah
teman-teman yang pengen komunikasinya yang baik dan efektif, yuk simak
penjelasannya...
memiliki kemampuan berkomunikasi adalah keterampilan terpenting
dalam kehidupan sosial kita. Walapun kita telah merasa sebagai komunikator yang
baik, selalu ada kesempatan dan peluang untuk memperkaya keterampilan
berkomunikasi. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Setiap individu
yang merupakan komunikator yang baik tentu sangat mudah untuk mengembangkan
empati dan kepercayaan dengan orang lain. Mereka mengadaptasi gaya komunikasi
mereka agar sesuai dengan khalayak dan situasi dimana ia berada. kita
dapat memperbaiki cara berkomunikasi dengan baik dan mencapai keluaran terbaik
dari berbagai situasi.
Bagaimana cara berkomunikasi dengan baik itu ? Berikut
adalah ulasannya
1. Memberikan
perhatian penuh kepada lawan bicara.
Jika pendengar kita merupakan salah satu skala
prioritas, maka ada baiknya kita berusaha untuk meluangkan waktu untuk
berbicara. Kita beri perhatian penuh terhadap lawan bicara. Sedapat
mungkin kita menghindari perhatian kita terpecah karena kita memikirkan hal
yang lain.
2. Mengakui
pikiran, gagasan, atau perasaan orang lain terlebih dahulu.
Maksudnya adalah perlihatkan kesiapan kita untuk
mendengarkan dengan menyadari dan mendengar pikiran, gagasan, dan perasaan
orang lain. Pemberian komentar mengindikasikan bahwa kita menyadari validitas
perasaan orang lain.
3. Berbicaralah
dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain.
Ketika kita berhadapan dengan orang yang baru kita
kenal, maka kita harus bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata, nada suara,
dan infleksi yang tepat. Meskipun begitu, potensi tidak diterimanya pesan
dengan baik oleh orang yang kita tuju juga sangat besar. Jika kita melihat
reaksi yang tidak sesuai, maka kita bisa dengan segera mengidentifikasi sumber
kesalahpahaman dan menyatakan kembali pesan yang ingin kita sampaikan dengan
cara yang dapat diterima oleh orang yang bersangkutan.
4. Berbicara
dengan pelan.
Ketika kita berinteraksi dengan orang lain maka kita
harus berbicara dengan pelan, tidak perlu keras-keras, dan tidak terburu-buru.
Hal ini agar orang lain mengerti dan memahami apa yang menjadi maksud dan
tujuan kita berkomunikasi.
5. Mengutarakan
apa yang kita maksudkan dalam kata-kata yang berbeda.
Sebuah komponen terpenting dan terkuat dari
mendengarkan secara aktif adalah refleksi atau dikenal sebagai parafrase.
Parafrase membiarkan orang lain mengetahui bahwa kita berusaha untuk mengerti
atau memahami. Parafrase juga mengklarifikasi komunikasi dan memperlambat
proses percakapan. Cara melakukan parafrase adalah dengan mengulangi apa yang
dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri tanpa memberikan
penambahan apapun.
6. Memberikan
pertanyaan terbuka.
Pertanyaan dapat diberikan ketika kita memerlukan
pertolongan saat merasa tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan. Kita dapat
melakukannya melalui uji penafsiran tentang apa yang dikatakan oleh orang lain.
Caranya adalah dengan memberikan pertanyaan terbuka yang relevan dan biasanya
dimulai dengan “apa”, “bagaimana”, “tolong jelaskan”, atau “gambarkan”.
7. Menyusun
intisari dan melakukan klarifikasi.
Kita mengumpulkan semua hal yang telah kita dengar dan
memastikan bahwa kita memahami apa yang dimaksud oleh orang lain. Hal ini
menghindari kita dari persepsi selektif. Ketika kita melakukan persepsi
secara selektif, maka kita telah mengharapkan orang lain untuk bereaksi dalam
cara tertentu seperti berdasarkan pengalaman masa lalu, atau berdasarkan cara
kita bereaksi. Kemudian kita memberikan respon terhadap reaksi yang sebelumnya
telah ditentukan bukan yang sebenarnya. Hal ini tidak membantu dan komunikasi
yang terjadi adalah komunikasi yang tidak jelas. Menjadi jelas dapat membantu
orang lain mengklarifikasi berbagai pilihan yang mungkin.
8. Memberikan
pendapat.
Hal ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan apakah
orang yang bersangkutan memiliki keinginan untuk mendengar pendapat kita atau
tidak. Jika orang yang bersangkutan tidak menginginkannya, maka kita jangan
memberikan pendapat.
9. Memberikan
perhatian kepada berbagai petunjuk yang dibutuhkan untuk menjelaskan apa yang
menjadi maksud kita.
Ketika berinteraksi dengan orang lain, maka kita akan
menerima berbagai pertanyaan yang kerapkali menstimulasi pemikiran hingga kita
melihat perbedaan apa yang menjadi tujuan kita dengan persepsi orang lain.
Untuk itu, kita harus fokus dengan berbagai petunjuk yang dibutuhkan guna
mendukung penjelasan yang kita sampaikan.
10. Melakukan
koreksi dengan segera ketika melakukan kesalahan dalam berbicara.
Terkadang, kita membuat pernyataan yang membuat kita
menyadari dengan segera bahwa terdapat kesalahan dalam pemikiran kita. Yang
harus kita lakukan adalah jangan mengingkari kesalahan yang telah kita buat
namun segera mengakui dan memperbaiki kesalahan sesegera mungkin.
(pakarkomunikasi.com)
0 komentar:
Posting Komentar