14.23 WIB
SALAH satu tradisi yang ada di Aceh ketika lebaran tiba
adalah Jak bak gure. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah melaksanakan salat
ied. Gure atau guru yang dimaksud di sini adalah guru mengaji di kampung.
Khusus bagi para perantau, tradisi jak bak gure ini menjadi
ajang reunian untuk melepas kerinduan karena lama tak berjumpa. Setelah salat
lazimnya inilah aktivitas pertama yang dilakukan. Bagi anak-anak atau remaja
bahkan disiapkan bawaan khusus oleh orang tuanya untuk diberikan bagi gurunya.
Bawaan itu biasanya berupa kue-kue yang sudah ditempatkan
dalam wadah khusus yang dibungkus dengan selendang atau kain. Bagi anak
laki-laki kadang membawa gula atau sirup. Intinya tradisi jak bak gure atau
sungkeman pada guru mengaji menjadi kewajiban pertama di pagi Idul Fitri.
Bagi orang dewasa, selain membawa kue kadang-kadang juga
memberi salam tempel berupa uang kepada gurunya. Sampai sekarang tradisi itu
masih tetap dilakukan di Aceh, terutama di kampung-kampung.
Sementara di perkotaan, seiring bergesernya nilai-nilai
tertentu budaya ini hampir tidak ada. Hal ini karena semua lini pendidikan
sudah dalam wadah formal. Hampir semua pendidikan wajib bayar iuran tetap. Ini
yang berbeda dengan di kampung.
Guru-guru mengaji di kampung dulunya paling hanya mengutip
biaya untuk minyeuk panyet alias minyak tanah. Tidak ada honor khusus untuk gure.
Walaupun sekarang sudah ada bantuan dari pemerintah, tapi hubungan guru dengan
murid masih bersifat tradisional. Hubungan yang terlepas dari sekat-sekat
formal.
Tak heran jika murid bahwan orang tuanya sangat hormat dan
segan pada gurunya. Pagi lebaran ketika di rumah guru menjadi ajang reunian
bagi para santri. Bahkan bagi santri perempuan akan membantu memasak atau
mencuci piring. Mereka kadang-kadang juga ikut membantu melayani tamu-tamu yang
datang ke rumah gurunya.
Bagi perantau kesempatan ini menjadi ajang temu kangen
bersama teman masa kecil. Sebab acara jak bak gure waktunya serentak setelah
shalat Ied. Jarang datang setelah siang kecuali bagi mereka yang jauh.
Baca
SALAH satu tradisi yang ada di Aceh ketika lebaran tiba
adalah jak bak gure. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah melaksanakan salat
ied. Gure atau guru yang dimaksud di sini adalah guru mengaji di kampung.
Khusus bagi para perantau, tradisi jak bak gure ini menjadi
ajang reunian untuk melepas kerinduan karena lama tak berjumpa. Setelah salat
lazimnya inilah aktivitas pertama yang dilakukan. Bagi anak-anak atau remaja
bahkan disiapkan bawaan khusus oleh orang tuanya untuk diberikan bagi gurunya.
Bawaan itu biasanya berupa kue-kue yang sudah ditempatkan
dalam wadah khusus yang dibungkus dengan selendang atau kain. Bagi anak
laki-laki kadang membawa gula atau sirup. Intinya tradisi jak bak gure atau
sungkeman pada guru mengaji menjadi kewajiban pertama di pagi Idul Fitri.
Bagi orang dewasa, selain membawa kue kadang-kadang juga
memberi salam tempel berupa uang kepada gurunya. Sampai sekarang tradisi itu
masih tetap dilakukan di Aceh, terutama di kampung-kampung.
Sementara di perkotaan, seiring bergesernya nilai-nilai
tertentu budaya ini hampir tidak ada. Hal ini karena semua lini pendidikan
sudah dalam wadah formal. Hampir semua pendidikan wajib bayar iuran tetap. Ini
yang berbeda dengan di kampung.
Guru-guru mengaji di kampung dulunya paling hanya mengutip
biaya untuk minyeuk panyet alias minyak tanah. Tidak ada honor khusus untuk gure.
Walaupun sekarang sudah ada bantuan dari pemerintah, tapi hubungan guru dengan
murid masih bersifat tradisional. Hubungan yang terlepas dari sekat-sekat
formal.
Tak heran jika murid bahwan orang tuanya sangat hormat dan
segan pada gurunya. Pagi lebaran ketika di rumah guru menjadi ajang reunian
bagi para santri. Bahkan bagi santri perempuan akan membantu memasak atau
mencuci piring. Mereka kadang-kadang juga ikut membantu melayani tamu-tamu yang
datang ke rumah gurunya.
Bagi perantau kesempatan ini menjadi ajang temu kangen
bersama teman masa kecil. Sebab acara jak bak gure waktunya serentak setelah
shalat Ied. Jarang datang setelah siang kecuali bagi mereka yang jauh.
0 komentar:
Posting Komentar